SISTEM PEMINDAH DAYA ALAT BERAT MODUL 4 PROFESIONAL


 TUGAS MODUL 4 TEKNIK OTOMOTIF PPG 2018
APRIANYSYAH, S.Pd.T., M.Pd


Tugas
1. Akses terhadap buku manual salah satu jenis dan merek alat berat, gambarkan skema sistem pemindah dayanya secara urut beserta cara kerjanya!
2. Akses salah satu buku manual alat berat, buat ringkasan perawatan dan pengujian yang harus dilakukan pada komponen-komponen sistem pemindah dayanya! 

Jawaban


1.    System pemindah daya pada Dump Truck HD465-7 dan cara kerjanya


Sistem pemindah daya memindahkan daya yang dihasilkan engine ke roda/track untuk memungkinkan alat berat bergerak maju maupun mundur dengan kecepatan dan torsi sesuai kebutuhan. Pada dasarnya, sistem pemindah daya memiliki 4 fungsi, yaitu:

·         memutus dan menghubungkan daya/gerakan yang dihasilkan engine dengan roda/ track,
·         mengubah kecepatan maupun torsi yang dihasilkan engine,
·         memungkinkan unit bergerak mundur/berbalik, dan
·         melakukan distribusi daya engine kepada roda/track.
Dump Truck HD465-7 menggunakan system pemindah daya mekanis (Mechanical Powertrain). Mechanical powertrain merupakan sistem transmisi daya yang menggunakan komponen-komponen mekanis untuk melakukan pemindahan daya, pengubahan torsi, kecepatan, dan arah putarannya. 

Komponen-komponen mekanis tersebut dapat menggunakan metode pemindahan daya dengan roda gigi, rantai dan sprocket, gesekan (friction drive), dan menggunakan belt and pulley.
  Dalam melaksanakan fungsinya, komponen sistem pemindah daya tersebut disusun tergantung dari jenis alat beratnya. Skema pemindah daya mekanis pada power train dump truck HD465-7:

 
1.      Clutch/fluid coupling/torque converter
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan tenaga dari engine ke transmission secara mekanik (clutch) atau hidrolik (torque converter).

2.      Transmisi
Transmission berfungsi sebagai pengatur kecepatan gerak, arah gerak dan torsi. 
3) Transfer gear
Digunakan sebagai penerus tenaga menuju differential dan juga untuk menurunkan sumbu putar dari torque converter menuju transmission. Penggunaan transfer gear dalam hal ini untuk membagi tenaga ke differential depan dan belakang, Tergantung posisi penempatannya. Terdapat dua jenis transfer gear, yaitu : Input transfer gear, terletak antara torque converter dan transmission dan Output transfer gear, terletak antara transmission dan differential.
4) Poros propeller/drive shaft
Drive shaft merupakan poros yang dijadikan penghubung antara dua komponen powertrain yang lokasinya berjauhan.

5) Differential
Differential berfungsi untuk meneruskan tenaga menuju final drive dan memungkinkan roda untuk berputar dengan kecepatan yang berbeda. 
6) Final drive
Final drive berfungsi sebagai penghubung tenaga ke roda/track dan sebagai peningkat dan sebagai peningkat torsi paling akhir pada komponen power train.

1.      Perawatan dan Pengujian pada komponen-komponen  System pemindah daya pada Dump Truck HD465-7

Sistem pemindah daya pada alat berat membutuhkan perawatan berkala untuk menjaga agar sistem dalam kondisi yang baik. Perawatan yang diperlukan dalam sistem pemindah daya meliputi:
a.      Perawatan dan penggantian oli transmisi/transfer gear/differential dan final drive
Oli transmisi, transfer gear, differential dan final drive merupakan bagian yang penting dalam mendukung kinerja sistem pemindah daya. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
1) Memperhatikan interval jadwal penggantian
Penggantian oli transmisi, transfer gear, differential, dan final drive harus dilakukan secara terjadwal sesuai panduan buku manual.
2) Memperhatikan spesifikasi kekentalan oli
Dalam melakukan perawatan dan penggantian oli transmisi, transfer gear, differential, maupun final drive harus diperhatikan spesifikasi kekentalan oli yang digunakan sesuai panduan buku manual.
b.      Melakukan servis oli transmisi
Servis oli transmisi dibutuhkan untuk membantu analisa kerusakan pada sistem transmisi. Hal yang perlu diperhatikan dalam servis oli transmisi antara lain:
1) Lakukan pengoperasian transmisi beberapa menit untuk memanaskan oli transmisi
2) Parkirkan unit alat berat dan nonaktifkan semua perangkat hidrolik
3) Lepaskan sumbat tap oli transmisi, tempatkan oli transmisi pada tempat yang sesuai, amati adanya logam atau material lain yang menempel pada drain plug dan oli transmisi. Informasi ini dapat digunakan untuk menganalisis kerusakan transmisi
4) Lepaskan dan ganti filter transmisi
5) Lepaskan strainer dan amati adanya logam atau material lain pada magnet pada strainer untuk membantu analisis kerusakan transmisi
6) Pasang kembali strainer isi oli transmisi dengan yang baru.

c.       Stall testing
Stall test dilakukan untuk menguji performa engine, torque converter transmisi serta sistem rem dalam satu kesatuan uji. Pengujian ini dapat mengidentifikasi terjadinya gangguan pada engine, torque converter serta gangguan transmisi. Stall test memungkinkan turbine runner dalam kondisi stall/berhenti sedangkan pump impeller dalam kondisi putaran engine penuh. Untuk mencapai hal ini, unit alat berat harus dalam kondisi tetap diam dengan kondisi rem diaktifkan penuh dan tuas transmisi pada posisi Drive (D). Stall test dilakukan saat oli transmisi dalam kondisi temperatur kerja normal (760C – 1120C). Setelah dilakukan stall test, maka dapat diketahui nilai rpm stall sebagai dasar untuk menganalisis kondisi sistem pemindah daya.

Putaran stall rendah :
·   Daya engine lemah
·   Oli transmisi terlalu dingin
Putaran stall terlalu tinggi:
·      Level oli transmisi terlalu rendah
·      Terdapat udara pada oli transmisi
·      Terjadi slip pada clutch
·      Kerusakan torque converter
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar